Serat.id– Istri mendiang Presiden keempat KH Abdurrahman Wahid, Sinta Nuriyah sahur bersama di Gereja Santo Yusuf Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu, 18 Mei 2019. Kegiatan “Sahur Keliling 2019” itu melibatkan tokoh lintas agama.
“Semboyan Bhineka Tunggal Ika menjadi pilar persatuan bangsa Indonesia. Tanpa itu negara akan goyah,” kata Sinta disambut tepuk tangan peserta sahur.
Sinta mengajak anak jalanan, kaum duafa, anak yatim piatu, dan tokoh lintas agama untuk santap sahur dengan selingan tausiyah, rebana dan keroncong.
Menurut Sinta, kegiatan sahur bersama bermaksud merekatkan kebersamaan anak bangsa meski dalam keberagaman. “Antar anak bangsa harus saling menghormati dan tolong menolong. Sahur bersama salah satu wujud, menolong saudaranya yang beragama Islam bisa melaksanakan ibadah puasa sebaik-baiknya,” kata dia.
Ia berharap, kebersamaan anak bangsa ini juga saling menguatkan satu sama lain di tengah maraknya ujaran kebencian.
“Seluruh anak bangsa yang tinggal di Indonesia apakah pantas saling gontok-gontokan dan saling fitnah antar sesama ? Tentu tidak,” tuturnya.
Sinta mengungkapkan meski dirinya diserang oleh berbagai pihak. Ia tak gentar sebab menggemakan narasi satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa.
Kegiatan sahur keliling yang telah dilakukan Sinta Nuriyah sejak 2000 itu dihadiri oleh tokoh lintas agama, Romo Budi Alyos Purnomo, Ketua PW Ansor Jateng Sholahudin, Perwakilan Pemkot Semarang Bambang Suronggono, Ketua Persekutuaan Gereja Kristen Semarang Pendeta Sedyoko, Majelis Tinggi Agama Konghucu Semarang Andi Tjok dan Ketua Persaudaraan Lintas Agama (Pelita) Semarang Setyawan Budi. (Fadli Rais/ Magang)