
Nasida Ria tak hanya membawa pesan moral agama, namun juga bicara kemanusiaan, lingkungan, termasuk bahaya teknologi nuklir.
Serat.id – Penulis buku “Nasida Ria Sejarah the Legend of Qasidah”, Listiya Nurhidayah, menyebut sejumlah lagu Nasida Ria yang disampaikan mampu melampaui zamannya. Nasida Ria tak hanya membawa pesan moral agama, namun juga bicara kemanusiaan, lingkungan, termasuk bahaya teknologi nuklir yang saat itu belum banyak dipahami publik.
“Kebanyakan menceritakan ahklaq dan kemanusiaan identik dakwah pesan agama dan keadaan zaman,” kata Listiya.
Berita terkait : Awal Kelahiran Dari Ulama Lokal
Sejumlah judul lagi Nasidaria “Damai Palestina” yang diciptakan Abu Ali Haedar saat itu terinsipirasi kondisi anak Palestina jadi korban perang. Juga “dunia dalam berita” sebagai judul lagu yang mengupas salah satu siaran televisi tunggal saat itu.
“Tak kalah menarik, judul “Tahun 2000” yang diciptakan dan populer tahun 80-an belum menjadi lagu ngehit yang dinikmati publik dengan cerita lagu bertema revolusi industri,” kata Listiya menjelaskan.
Vokalis Nasida Ria generasi pertama, Rin Jamian, menyatakan syair lagu Nasida Ria yang melampaui zaman kala itu tak lepas sang pencipta lagu Abu Ali Haedar dan Kyai Bukhori. Dalam salah satu judul “Wartawan Ratu Dunia” yang syairnya menjelaskan profesi jurnalis mampu membangun opini publik.
“Karena kyai Bukhori memang pembaca koran setia,” kata Rin Jamian.
Baca juga : Dari Nostalgia Lahirlah New NR
Sedikit Goncang Ketika Sang Primadona Mundur
Alasan Anak Muda Ini Meneliti Nasida Ria
Menurut dia, kyai Bukhori bukan pengarang lagu biasa, namun dia seorang pengurus majelis ulama Indonesia dan aktif di Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI). “Beliau juga seorang dosen IAIN dan penulis artikel,” kata Rin mengenang.
Rin menilai kemampuan Kyai Bukhori mengarang yang bisa melampaui zamannya, tak hanya dipengaruhi minat mengupdate informasi terbaru saat itu, namun perpaduan nilai-nilai Al Qur’an yang berisi ramalan zaman.
“Termasuk judul “tahun 2000”, Kyai Bukhori paham banget dan menguasai tafsir qur’an. Kehidupan segala kehidupan di Al Qur’an,” katanya. (*)
Edisi khusus legenda Nasida Ria, tim liputan : Peramu data Ulil Albab Alsidiqi, Penulis Edi Faisol, Ilustrasi Abdul Arif.