
Sekolah berintegritas berbasis kurikulum antikorupsi tersebut bakal mendapat pengawalan khusus dari KPK
Serat.id – Lebih dari 350 Sekolah di Jawa Tengah telah menerapkan sekolah berintegritas berbasis kurikulum antikorupsi. Kebijakan akademik itu diinisiasi oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada bulan Mei lewat penerbitan Peraturan Gubernur nomor 10 tahun 2019.
“Jadi kami mengimbau kepada kabupaten dan kota untuk menempuh hal yang sama membentuk sekolah berintegritas,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah, Jumeri, belum lama ini.
Baca juga : Alasan WALHI Gelar Sekolah Ekologi di Malang
Siswa Disabilitas di Kota Semarang Bebas Zonasi dan Gratis Daftar Sekolah
Ia menjelaskan sudah ada niat dari kabupaten dan kota untuk mengimplementasi pendidikan antikorupsi. Apa lagi setelah terbitnya Pergub nomor 10 tahun 2019 secara swadaya sekolah SMK dan SMA Negeri sukarela menjadi sekolah berintegritas. Tercatat di Jateng ada sebanyak 367 SMK Negeri dan 160 SMA Negeri
Menurut Jumeri sebelumnya sudah ada 23 SMA dan SMK dijadikan pilot project. “Ternyata penerapan kurikulum antikorupsi di 23 sekolah itu menarik minat sekolah lain, negeri maupun swasta, Dari tingkat sekolah dasar hingga menengah atas,” kata Jumeri menjelaskan.
Sekolah berintegritas berbasis kurikulum antikorupsi tersebut bakal mendapat pengawalan khusus dari KPK. Penerapan kurikulum tersebut ternyata memantik minat Dinas Pendidikan kabupaten dan kota se Jawa Tengah, yang notabene memiliki wewenang mengelola jenjang pendidikan SD dan SMP.
“Ini sudah ada buku-buku pelajaran yang diintegrasikan dengan pendidikan antikorupsi oleh KPK. Kita akan pelajari dan diterapkan di sekolah,” katanya. (*)