Beranda Indepth “Berani Gundul” Gerakan Melawan Kanker Pada Anak

“Berani Gundul” Gerakan Melawan Kanker Pada Anak

0
Para orang tua dan anak-anak penderita kanker berfoto bersama usai bermain bersama di halaman rumah singgah YKAKI Kota Semarang, Kamis, 20 Februari 2020. Ody/serat.id

“Kami mengajak masyarakat Kota Semarang untuk ikut progam itu dalam peringatan Hari Kanker Sedunia,”

Serat.id – Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI)  Kota Semarang mencanangkan  gerakan “Berani Gundul 2020” sebagai gerakan melawan kanker. Pencanangan dilakukan bertepatan peringatan hari Kanker Sedunia, 10 Maret 2020 mendatang.

“Kami mengajak masyarakat Kota Semarang untuk ikut progam itu dalam peringatan Hari Kanker Sedunia,” kata Ketua Cabang Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) Kota Semarang, Vita Mahaswari, pekan lalu.

Baca juga : Cerita Dari Markas Pejuang Melawan Kanker

Merawat Anak-Anak Pengidap HIV/Aids di Rumah Aira

Ia menjelaskan gerakan itu bertujuan bersama-sama mengkampanyekan masyarakat untuk berempati terhadap para anak penderita kangker yang selama ini gundul karena pengaruh kemoterapi. Progam ini sebelumnya juga sudah dilaksanakan di tahun 2019.

“Dalam progam berani gundul ini, kami mengajak kerja sama dengan komunitas pencukur rambut di Kota Semarang. Seperti halnya di tahun sebelumnya,” kata Vita menjelaskan.

Menurut Vita, anak penderita kanker dan tumor yang selama ini didampingi YKAKI mencapai  197 anak. Jumlah itu terhitung sejak berdirinya YKAKI tahun 2016 hingga Januari 2020. Para pasien rata-rata datang dari Jawa Tengah dan sekitarnya.

Namun tak sedikit ada juga yang datang dari luar Jawa untuk singgah di “Rumah Kita” sebagai markas persinggahan para keluarga yang anaknya menderita kanker, sebelum melakukan pemeriksaan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Kariadi Semarang.

Tak jarang dari jumlah tersebut ada pasien yang meninggal, namun banyak juga yang berhasil sembuh. Vita selalu menyarankan terapi merawat anak penderita kanker kepada orang tua pasien saat singgah di “Rumah Kita” sebelum dinyatakan sembuh oleh dokter.

“Sebab, kalau pasien sudah dibawa pulang kami sulit mengontrol kapan pasien masuk jadwal terapi maupun kontrol pemberian asupan nutrisi. Karena, rata-rata para ibu yang tinggal di sini sebagian besar keluarga yang kurang mampu. Jadi sering lupa dan harus diingatkan,” katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Abdul Hakam, menyatakan sangat mendukung kampanye Berani Gundul yang akan digelar di Semarang bertepatan hari kangker sedunia bulan depan. “Untuk mendukung progam  ituini, kami juga sudah melakukan sosialisasi di lingkungan Puskesmas-puskemas se Kota Semarang,” kata Abdul Hakam.

Ia menilai kampanye itu sangat positif, karena turut mengajak masyarakat bersama-sama berempati dan memberikan dukungan kepada anak-anak penderita kanker untuk tetap sehat. (*) ODY

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here