
Tertuang dari seminar secara online lewat Webinar dengan tema Penyelamatan Indonesia dari Pandemik Covid- 19 pada Minggu 17 Mei 2020.
Serat.id – Sejumlah ahli telah merekomnedasikan sejumlah langkah sebagai upaya menyelamatkan publik dari pandemi Covid-19. Hal itu tertuang dari seminar secara online lewat Webinar dengan tema Penyelamatan Indonesia dari Pandemik Covid- 19 pada Minggu 17 Mei 2020.
Kegiatan yang digelar atas kerja sama alumni Jurusan Biologi angkatan 1990 Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan Kelompok Keilmuan Genetika dan Bioteknologi Molekuler Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) ITB menghasilkan sejumlah rekomndasi. Di antaranya adalah mendorong pemerintah untuk terus menemukan orang terinfeksi, meningkatkan kapasitas pemeriksaan, membuat kurva Covid-19 sesuai dengan kaidah epidemiologi.
“Termasuk menyiapkan rumah sakit jika terjadi wabah gelombang kedua, meningkatkan alokasi anggaran untuk penelitian Covid-19, dan mempertimbangkan kembali rencana pelonggaran PSBB karena akan memicu gelombang infeksi yang lebih luas,” kata Rahmania Admirasari, sebagai moderator webinar, dalam keterangan resmi, Selasa, 18 Mei 2020.
Fenny menyebutkan ada lima pakar hadir sebagai pembicara, mengupas pandemik Covid-19 dari perspektif epidemiologi, karakteristik virus, serta pengembangan alat diagnostik virus dalam kaitan bagaimana perspektif keilmuan beserta hasil-hasil riset seharusnya menjadi dasar kebijakan pemerintah.
Di antaranya Beben Benyamin, PhD, dosen biostatistik dari Australian Centre for Precision Health, University of South Australia menyoroti klaim pemerintah tentang kurva yang melandai. Serta Dr. Neni Nuraeni dari PT Biofarma secara khusus menyampaikan kemajuan dan tantangan pengembangan vaksin dan rapid test buatan Indonesia.
Selain mendorong mendorong pemerintah untuk terus menemukan orang terinfeksi lewat meningkatkan kapasitas pemeriksaan, membuat kurva -19 sesuai dengan kaidah epidemiologi, serta menyiapkan rumah sakit. Narasumber merekomendasikan para peneliti agar membantu pemerintah untuk meningkatkan kapasitas pemeriksaan dengan berinovasi mengembangkan alat testing non PCR yang lebih murah. Juga menekankan pentingnya ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai dasar pembuatan kebijakan penanganan Covid-19.
“Indonesia harus selamat dari pandemik COVID-19. Sekarang saatnya pemerintah mendengarkan para scientists”, kata Rahmania Admirasari menjelaskan.
Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB Bernardus Wisnu Widjaja, yang juga menjabat Koordinator Bidang Perencanaan dan Analisis Situasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mengatakan pemerintah telah bekerja sama dengan para ahli dan peneliti selama wabah ini.
“Kami meminta agar masyarakat terus menerapkan jaga jarak, menggunakan masker, dan perilaku higienis sebagai tata kehidupan baru, karena Covid-19 mungkin tidak akan hilang,” kata Wisnu.
Baca juga : Ini Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Kesejahteraan Anak
Isu Corona Sebabkan Panen Petani Ini Tak Laku
Ini Awal Penularan Covid-19 ke Tenaga Medis di Salatiga
Sedangkan Kepala BAPPEDA Provinsi Jawa Barat, M.Taufiq sebagai keynote speech, menyampaikan kehadiran pemerintah dalam webinar ini diharapkan menjembatani dialog dan kerja sama yang lebih baik dengan perguruan tinggi dan lembaga penelitian dalam upaya mengatasi pandemik Covid-19. (*)