Beranda Waspada Covid Mengintip Pola Pembelajaran saat Pandemi dari Negeri Paman Sam

Mengintip Pola Pembelajaran saat Pandemi dari Negeri Paman Sam

0

Founder and Director Dahuni Foundation, Riyani Indriyati berbagi pengalaman di tengah merebaknya pandemi Covid-19, Minggu 27 Juni 2020 .

Sharing lewat online mengenai strategi belajar yang efektif  saat pandemi Covid-19.

Serat.id –  Dahuni Foundation membagikan pengalaman menarik tentang pola pembelajaran jarak jauh di sejumlah negara maju. Di antaranya sharing lewat online mengenai strategi belajar yang efektif  saat pandemi Covid-19.

“Itu dilakukan terutama bagi para guru dan pelajar selama belajar di rumah pada akhir pekan kemarin,” kata  Founder and Director Dahuni Foundation, Riyani Indriyati, kepada Jurnalis Serat.id, Selasa 30 Juni 2020 siang tadi.

Baca juga : Guru Agama Islam Semarang Setuju Proses Pembelajaran Jarak Jauh

Ini Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Kesejahteraan Anak

Waspadai Covid-19, Udinus Tunda Wisuda Sarjananya

Riyani mengatakan sistem pembelajaran secara online yang pertama dilakukan menjajaki di area manakah akan berfokus. Selain itu lembaganya juga akan merancang kegiatan-kegiatan sharing dengan berbagai pihak.

“Dengan pembahasan yang bertujuan untuk terus melangsungkan kegiatan pendidikan meskipun hanya sebatas online saja,” ujar  Riyani menambahkan.

Wanita kelahiran Boyolali Jawa Tengah itu berpendapat, kecepatan penyebaran virus corona merupakan sesuatu yang tidak dapat diprediksikan oleh negara manapun. Termasuk negara maju seperti Amerika maupun negara di seluruh benua Eropa.

Ketidaksiapan dalam segala sektor ekonomi, politik, keuangan, dan utamanya pendidikan, banyak yang dipaksa dan terpaksa harus banting haluan untuk mencari alternatif pendidikan, salah satunya dengan dilakukan melalui jalur online.

Menurut dia, kebanyakan negara berkembang seperti di Indonesia, sistem pembelajaran yang dianut masih 100 persen dilakukan secara tatap muka. Termasuk para pelajar masih bergantung penuh kepada instruksi dari guru. Selain itu tidak adanya rencana pembelajaran cadangan, serta rendahnya motivasi belajar mandiri dari para siswa.

Hal itu ditambah dengan munculnya bencana pandemi Covid-19 yang dinilai semakin membuka lebar adanya ketimpangan dalam sistem pendidikan di Indonesia.  Namun bagi negara-negara maju, sistem pembelajaran secara online tidak menjadi kendala karena didukung dengan fasilitas teknologi yang mumpuni.

“Termasuk dengan infrastruktur yang kuat dan kemampuan pengajar dan pelajar yang tangguh dan mandiri. Jadi sistem belajar di Amerika ada  beberapa pilihan, bisa secara langsung atau face to face, Hybrid atau campur antara face to face dan online, serta belajar lewat online penuh,” kata Riyani menjelaskan.

Dahuni Foundation sendiri tetap mengupayakan terus berusaha berperan di tengah masa yang sulit ini. Selain terus berkomunikasi secara intensif dengan para volunteers, guru dan murid, lembaga yang fokus kerja di sektor pendidikan itu juga merencanakan sharing session dengan topik seputar pendidikan secara rutin.

Langkah yang dilakukan dengan perkuliahan online setiap sepekan sekali melalui zoom dengan professor dan siswa sekelas. Sedangkan semua tugas dan diskusi diupload secara online dan untuk komunikasi dilakukan melalui email atau video conference.

“Pembelajaran secara online ini merupakan kali pertama dari Dahuni Foundation, yang diinisasi oleh salah satu volunteer aktifnya yaitu Deska Yunita. Dia melihat banyak sekali antusias dari teman-teman volunteers, guru dan murid yang ingin terus berkomunikasi dan belajar bersama sama melalui Dahuni Foundation,” katanya.

Selain itu, dalam pembelajaran online, Riyani juga bercerita pengalamanya mengenai langkah-langkah tetap fokus belajar selama pandemi. Acara sharing session  pada hari Minggu tempo hari bertujuan memberikan semangat dan motivasi belajar.

Terutama untuk para siswa yang sekarang ini kesulitan untuk belajar dan memotivasi diri selama masa belajar dr rumah. Adapun para peserta ada dari beberapa institusi, pengajar, kampus di Indonesia seperti IPB, Lampung, Steffin dan ada pengajar asing dari Chile, serta satu pengungsi dari Pakistan.

Riyani berharap jika situasi sudah aman dari wabah Covid-19 akan kembali melakukan kegiatan pendidikan di Indonesia. Namun untuk tahun ini kegiatan tahunan Dahuni Foundation sengaja dibatalkan demi keselamatan bersama. (*) SJM 1.

TIDAK ADA KOMENTAR