Masih ada pesantren yang belum ketat menerapkan protokol kesahatan
Serat.id – Wakil Menteri Agama, KH Zainut Tauhid Sa’adi meminta semua pihak, termasuk dunia pendidikan dan pesantren mulai beradaptasi dan berdamai dengan Covid-19. Ajakan Wamen Agama dilakukan dalam menghadapi proses pembelajaran di tengah pandemi Covid-19 seperti sekarang ini.
“Di tengah adaptasi kebiasaan baru ini, madrasah dan pesantren dituntut mampu berkreasi dan produktif agar tidak tertinggal oleh dinamika keadaan yang berjalan serba cepat,” kata KH Zainut Tauhid saat berkunjung di Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Kota Semarang, Senin, 10 Agustus 2020 kemarin.
Pandemi Covid-19 Belum Usai, Ini Pesan Gus Yasin ke Santri
New Normal di Pesantren, Gus Machin : Mohon Puskesmas Fasilitasi Kesehatan Santri
Kembali nyantri di Tengah Pandemi, Ikuti Maklumat Ini
Zainut juga memotivasi agar madrasah optimistis dan produktif dalam menghadapi proses pembelajaran di tengah pandemi Covid-19. Sikap optimisme dan produktif itu sebagai kiat untuk mencari keberkahan dibalik hikmah musibah pamdemi Covid-19.
“Kita harus mampu berkreativitas. Salah satu bentuknya migrasi pembelajaran dari konvensional ke digital sebagai jawaban yang tepat,” ujar Zainut menambahkan.
Menurut dia, pembelajaran secara virtual dan alternatif tatap muka saat ini dinilai sebagai proses inovasi agar pembelajaran tidak berhenti. Inovasi virtual saat ini juga dilakukan masyarakat luas, termasukk pengajian ibu-ibu yang sudah memanfaatkan aplikasi virtual.
“Para ustadz juga mengisi pengajian secara virtual. Semua elemen masyarakat dipaksa beradaptasi dengan kenormalan baru jika tidak ingin ketinggalan zaman,” katanya.
Wamen Agama tak memungkiri masih ada pesantren yang belum ketat menerapkan protokol kesahatan. Zainut menyebut masih ada satu ruangan santri diisi hingga 20 santri karena keterbatasan fasilitas kamar. (*)