Serat.id- Calon siswa disabilitas memperoleh kemudahan dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2018/2019 di Kota Semarang. Mereka tidak harus mendaftar melalui sistem online. Panitia PPDB juga tidak menerapkan zonasi kepada calon siswa.
Kepala Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Semarang, Imam Wusono mengatakan, penerimaan siswa baru diberlakukan nononline karena calon siswa memiliki kebutuhan khusus sehingga perlu konsultasi terlebih dahlu antara orang tua dengan pihak sekolah.
SLB N Semarang memiliki empat kategori ketunaan yakni klasifikasi ketunaan yakni untuk siswa tunanetra dan tunawicara, B untuk tunarungu, C untuk sindrom down dan D untuk tunadaksa.
“Setelah siswa lolos dalam sesi wawancara nantinya siswa akan diklasifikasikan ke dalam kategori ketunaan yang ada, selanjutnya siswa akan mulai masuk perdana sekolah pada 16 Juli mendatang dengan tiga hari awal masa orientasi siswa,” jelas Imam, Senin, 2 Juni 2018, kepada Serat.
SLB N Semarang membuka kuota pendaftaran dari tingkat Taman Kanak-Kanak hingga Sekolah Menengah Atas (SMA). PPDB dibuka secara gratis.
“Sementara itu untuk zonasi sendiri pihak sekolah tidak mempermasalahkan dari kecamatan atau rayon mana siswa berasal. Yang penting siswa berdomisili di Kota Semarang,” imbug Imam.
Untuk kuota pendaftaran SLB N Semarang menyiapkan 100 formulir. Sejak awal pendaftaran mulai tanggal 25 Juni 2018 sampai Senin, 2 Juli 2018, sudah ada 63 calon siswa disabilitas yang mendaftar. Pendaftaran ditutup pada 7 Juli 2018. (NIN)
