Mulai meciptakan tekhnologi handsanitizer otomatis hingga sosialisasi pencegahan dengan beragam caranya.

Serat.id – Sejumlah mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang mengerahkan segala kreativitas dan upaya ikut berpartisipasi mencegah penularan Covid-19. Mereka menciptakan tekhnologi sederhana membuat robot handsanitizer otomatis hingga sosialisasi pencegahan dengan beragam caranya.
Salah satunya dilakukan Erik Prasetiya Aji, mahasiswa Teknik Elektro Universitas Undip, menciptakan sebuah tekhnologi robot yang bisa digunakan sebagai alat handsanitizer otomatis.
“Robot saya buat menggunakan sistem touchless untuk meminimalisir sentuhan,” kata Erik, kepada serat.id, Senin, 2 Agustus 2021.
Erik menilai alat handsanitizer otomatis sangat dibutuhkan masa pandemi ini, tak heran saat ini karya ciptaanya itu dipasang di area base camp Gunung Sumbing Via Bowongso.
“Tujuanya sebagai salah satu solusi untuk mengurangi penyebaran virus Covid-19 bagi pendaki,” kata Erik menambahkan.
Ia sengaja menciptakan alat tersebut agar para pendaki lebih mudah dalam menjaga kebersihan tangan dari virus-virus yang berbahaya. Apalagi Basecamp Gunung Sumbing Via Bowongso ini termasuk basecamp yang sering dikunjungi oleh orang-orang dari berbagi daerah yang tentunya memiliki resiko lebih besar terkait angka penyebaran Covid-19.
“Setelah saya amati, mayoritas kalangan pendaki yang datang kesini kurang peduli terhadap pentingnya cuci tangan pakai sabun, hal ini mungkin dikarenakan penggunaannya yang cukup ribet. Oleh karena itu, saya membuat alat ini agar lebih praktis dan mudah digunakan.” kata Erik menejelaskan.
Uniknya, Erik menciptakan robot senderhana itu dengan bahan seadanya. Sedangkan bahan itu dirangkai menggunakan komponen dasar elektronika seperti transistor, resistor, sensor infrared, dan lainnya.
Namun erik mengemas secara menarik dengan harapan akan dapat menambah ketertarikan para pendaki. “Agar meningkatkan kesadaran pedanki mematuhi protokol kesehatan sehingga dapat membantu mengurangi penyebaran Covid-19,” katanya.
Kaya Erik ini memperkuat tim Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) TIM II Universitas Diponegoro di Desa Bowongso, Kecamatan Kalikajar, Kabupaten Wonosobo yang mengajak para pendaki gunung Sumbing untuk hidup bersih dan sehat dengan melakukan edukasi tentang pencegahan penularan virus Covid-19.
“Kami melakukan edukasi tentang pentingnya menjaga protokol kesehatan di alam terbuka. harapannya dapat meningkatankan kesadaran diri sendiri untuk selalu taat protokol kesehatan,” kata Ramadhani, salah satu anggota KKN Tim II Undip yang bertugas di desa Bowongso.
Ramadhani, mengatakan desa Bowongso sebagai salah satu daerah jalur pendakian banyak dikunjungi orang luar daerah, sehingga dikhawatirkan bisa menularkan Covid-19
“Desa Bowongso menarik orang untuk mengunjungi. Banyaknya pendaki yang mayoritas berasal dari luar kota akan menimbulkan risiko penularan Covid-19 baik sesama para pendaki maupun dengan warga masyarakat desa Bowongso,” kata Ramadhani menjelaskan.
Selain edukasi, timnya juga membagikan masker kepada para pendaki dan masyarakat yang berada disekitar base camp pendakian gunung Sumbing Via Bowongso.
Tak hanya sosialiasi ke pendaki tim KKN itu juga membangun pengetahuan dan kesadaran warga akan pentingnya meningkatkan imun tubuh untuk cegah penularan Covid-19, dengan cara membangun gerakan makan ikan.
“Agar meningkatkan imunitas tubuh. Harapanya dengan diadakan edukasi ini masyarakat lebih peduli akan pentingnya meningkatkan imunitas dan mampu menurunkan risiko terserang virus, ” kata Said, salah satu Tim II Undip yang bertugas di desa Bowongso.
Said menyebut banyak masyarakat yang belum paham akan bahaya Covid-19 dan pentingnya pencegahan dengan meningkatkan imun tubuh. “Harapanya dengan diadakan edukasi ini masyarakat lebih peduli akan pentingnya meningkatkan imunitas dan mampu menurunkan risiko terserang virus,” kata Said menjelaskan.
Edukasi gemar makan ikan dipilih karena ikan merupakan makanan yang mengandung nutrisi tinggi seperti protein, vitamin, dan omega 3 yang dapat meningkatkan kekebalan untuk pencegahan Covid-19
Selain itu ikan juga merupakan sumber protein hewani dengan harga yang cukup terjangkau. Sedangkan edukasi gemar makan ikan berlangsung selama lima hari dari Senin 2 Agustus hingga Jumat 6 Agustus mendatang .
“Kegiatan berlangsung secara door to door agar tidak menimbulkan kerumunan massa yang dapat menularkan virus Covid-19,” kata Said menjelaskan. (*)