Persiapan menghadapi sengketa ketenagakerjaan

Serat.id – Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kupang menggelar pelatihan penguatan kapasitas pemimpin muda serikat media di tengah pandemi Covid-19 pada Jum’at hingga Sabtu, 17-18 September besok. Kegiatan dilaksanakan secara hybrid atau online dan offline itu bagian dari program tiga kota yang didukung International Federation of Journalists (IFJ).
“Kupang adalah salah satunya setelah, Bengkulu dan Balikpapan,” kata panitia penyelenggara, Obet Gerimu, saat membacakan laporan di pembukaan acara, jum’at, 17 Sepetember 2021.
Obet mengatakan pandemi Covid-19 berdampak signifikan bagi pekerja media, khususnya jurnalis yang terus berupaya menyampaikan informasi terkini kepada publik di tengah wabah. Hal itu menjadikan jurnalis tak hanya menghadapi resiko tertular Covid-19.
“Namun kondisi kerja yang menjadikan upah mereka terpotong, bahkan mengalami Pemutusan Hubungan Kerja atau PHK,” kata Obet menambahkan.
Dengan kondisi itu, maka serikat pekerja menjadi penting, terutama ketika beberapa perusahaan media terpaksa melakukan PHK, pengurangan gaji, penundaan gaji, dan tunjangan hari raya (THR) kepada karyawannya.
Penguatan kapasitas serikat media diharapkan sebagai alat perjuangan menghadapi kebijakan di tengah pandemi, akan ikut tenggelam. “Tujuan utama dari program ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada para pemimpin serikat muda mengenai kondisi perburuhan saat ini, jaringan, dan mendiskusikan strategi serikat untuk mengatasi masalah,” kata Obet yang juga Ketua Divisi Ketenagakerjaan AJI Kupang.
Ketua AJI Kupang Marthen Bana, mengatakan meski perusahaan media saat ini tumbuh subur di wilayah Nusa Tenggara Timur, khususnya Kupang, namun hingga saat ini belum ada satu pun serikat pekerja media.
“Serikat pekerja media belum ada di NTT. Padahal persoalan mengenai ketenagakerjaan yang dialami jurnalis di daerah ini cukup banyak,” kata Marthen.
Ia mengatakan training pemimpin muda serikat pekerja sangat baik dan bermanfaat. “Semoga menjadi cikal bakal terbentuknya serikat pekerja media di NTT, khususnya di Kupang,” katanya. (*)