Kamis, Agustus 28, 2025
28.4 C
Semarang

Jurnalisme Era Digital dan Kepentingan Politik

Gilang Akbar

Perkembangan teknologi yang kian pesat berpengaruh pada berbagai sendi kehidupan manusia, tak terkecuali terkait informasi. Media yang menjadi pusat penyampaian informasi pun kini bertransformasi menjadi bagian digital yang lebih familiar disebut new media.

Perubahan pola informasi ini jika ditarik kebelakang tak lepas dari pengaruh negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Prancis, Inggris dan lainya. Pada medio tahun 1990 hingga awal 2000an sebenarnya media konvensional seperti televisi dan surat kabar masih begitu kuat pengaruhnya terhadap perkembangan ekonomi, bisnis dan penyampaian informasi. Bahkan, mereka bisa membentuk sebuah opini di kalangan masyarakat. Bisnis media pada saat ini menjadi salah satu bagian seksi dalam pertumbuhan ekonomi di negara-negara maju. 

Namun, semua itu berubah kala krisis moneter tahun 2008. Pada era inilah arah pergerakan jurnalisme mulai berubah. Setidaknya tumbuhnya jurnalisme digital ditandai dengan lahirnya jutaan sarjana jurnalisme dari berbagai universitas di belahan dunia. Walau tahun 2008 menjadi pertanda awal berkembangnya jurnalisme online nyatanya berdasarkan catatan Curran & Hesmondhalgh dalam buku Media Society menerangkan, sejatinya media digital telah lahir sejak 1990 an yang ditandai dengan tiga masa jurnalisme yaitu. 

Pertama, era krisis pada tahun 2008 ketika pendapatan media offline terutama majalah dan surat kabar anjlok hingga mencapai 50 persen. Ini menjadi catatan ekonomi terburuk dalam perkembangan media massa di negara-negara maju. Banyak surat kabar yang terpaksa mengurangi oplah mereka hingga melakukan pemutusan hubungan kerja pada para karyawannya.

Namun, ketika krisis 2008 berdampak besar pada jurnalisme offline, sebaliknya jurnalisme online mendapatkan untung yang luar biasa. Investasi digital yang jor-joran terjadi pada masa ini. Tanda kedua yang menjadi bagian era jurnalisme digital adalah banyaknya resonansi atau penelitian-penelitian ilmiah yang dilakukan seiring dengan berkembangnya jurnalisme online.

Pakar komunikasi Boczkowski dan Michel Stein memaparkan bagaimana jurnalisme digital mampu memberikan pengaruh pada khalayak dan berimbas pada teori yang lebih luas, Itu sebabnya jurnalisme online memungkinkan proses regenerasi studi disiplin ilmu yang lebih besar.

Lewat gagasan jurnalisme online masyarakat dapat membangun gambaran informasi yang lebih sensitif dan kritis dengan membandingkan media yang satu dengan media lainya. Era ketiga yaitu dimana kunci dari perkembangan media online itu sendiri adalah faktor ekonomi. Model bisnis di era jurnalistik di era digital memungkinkan para investor berbisnis tanpa batas, itu sebabnya ekonomi digital telah menjadi subjek bisnis berkelanjutan terutama bagi mereka yang memiliki tujuan tertentu. 

Di Amerika krisis ekonomi membawa perkembangan jurnalistik online lebih cepat. Selain faktor ekonomi, kebijakan politik saat itu pun turut berperan terhadap perubahan jurnalisme yang berimbas pada negara-negara lain. Internet yang hadir menawarkan berbagai keuntungan mulai dari biaya konten yang murah serta jangkauan distribusi berita yang lebih luas menjadi alasan tumbuhnya media-media online saat itu.

Namun meski bentuknya sudah berubah dari media offline ke media online nyatanya kemasan pemberitaan kedua jenis berita itu tidak jauh beda. Media online juga tak lepas dari pengaruh dan kepentingan politik para pemilik media itu sendiri. Informasi yang disampaikan terkadang bersifat subjektif, bukan lagi objektif. 

Jika di Amerika kini jurnalisme online telah menjadi bagian arus utama informasi, lalu bagaimana dengan negara berkembang termasuk Indonesia?. Nampaknya setali tiga uang apa yang terjadi di negara maju juga terjadi di negara berkembang. Indonesia sebagai bagian penting dalam ekonomi dunia nyatanya juga tidak lepas dari perkembangan digital. berdasarkan data dari DataIndonesia.id mengungkapkan 204.7 juta atau sekitar 73.7 persen  penduduk Indonesia terkoneksi dengan internet. Itu artinya pasar digital menjadi market yang begitu menjanjikan di tanah air hingga tahun ini.

Tak heran jika kini muncul ratusan hingga ribuan media jurnalisme online yang mulai dari cakupan lokal, nasional hingga internasional. Sebagian media tersebut merupakan turunan dari media offline yang sudah ada dan berubah menjadi media online. Media-media inilah yang kadang berbalut kepentingan politik para pemiliknya dan berafiliasi dengan oligarki ekonomi.

Namun, seiring banyaknya media online, seperti ungkapan Boczkowski dan Michael Stein  masyarakat juga bisa memilah, memilih dan mendapatkan informasi yang sesuai kriteria mereka serta proses komunikasi bisa lebih interaktif. Selain itu kini dengan hadirnya media sosial masyarakat juga bisa menjadi bagian dari media itu sendiri atau yang lebih dikenal dengan citizen journalism.

Kehadiran media sosial seperti Twitter, Facebook, Youtube dan lainya memberi masyarakat ruang partisipasi jurnalisme online. Kehadiran media dan jurnalisme online bisa menjadi seperti pisau yang bermata dua, di satu sisi memberikan ruang masyarakat untuk bisa berinteraksi dalam sebuah informasi, namun juga di sisi lain rentan dalam penyampaian informasi yang tidak jelas atau hoax. Pada waktunya perlu pendewasaan masyarakat dalam menerima, menangkap hingga menyebarkan sebuah informasi. 

  • Penulis adalah freelancer jurnalis dan film documenter serta founder Balai Film Banyumas, sedang melanjutkan studi di Magister Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Unsoed Purwokerto

Hot this week

Jurnalis MNC Terluka Usai Meliput Aksi di Grobogan, AJI Semarang: Polda Jateng Harus Usut Tuntas Kasus Ini

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Semarang mengecam keras aksi pembacokan...

Robig Penembak Mati Gamma Resmi Dipecat

Illustrasi sidang Robig Zainudin di Mapolda Jawa Tengah pada...

Lima Mahasiswa Aksi Hari Buruh Jalani Sidang Perdana di Pengadilan Negeri Semarang

Kelima mahasiswa saat sedang menjalani sidang perdana di Pengadilan...

Puluhan Warga Pati Terluka, Sebagian Terkena Selongsong Peluru

Massa aksi saat melakukan protes kenaikan PBB sebesar 250...

Saparan di Kopeng, Tradisi Ucap Syukur Kepada Alam

Festival Budaya Kulon Kayon di dusun Sleker, Desa Kopeng,...

Topics

Jurnalis MNC Terluka Usai Meliput Aksi di Grobogan, AJI Semarang: Polda Jateng Harus Usut Tuntas Kasus Ini

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Semarang mengecam keras aksi pembacokan...

Robig Penembak Mati Gamma Resmi Dipecat

Illustrasi sidang Robig Zainudin di Mapolda Jawa Tengah pada...

Lima Mahasiswa Aksi Hari Buruh Jalani Sidang Perdana di Pengadilan Negeri Semarang

Kelima mahasiswa saat sedang menjalani sidang perdana di Pengadilan...

Puluhan Warga Pati Terluka, Sebagian Terkena Selongsong Peluru

Massa aksi saat melakukan protes kenaikan PBB sebesar 250...

Saparan di Kopeng, Tradisi Ucap Syukur Kepada Alam

Festival Budaya Kulon Kayon di dusun Sleker, Desa Kopeng,...

Robig Divonis 15 Tahun Penjara, LBH Semarang: Polri Harus Memecatnya

Suasana Sidang Robig Zainudin di Pengadilan Negeri Semarang, Jumat,...

Komunitas Sastra di Kendal Kembali Gelar KCA 2025

Beberapa komunitas sastra di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah kembali...

Ini Desakan Koalisi Advokat Progresif Indonesia Terkait RUU KUHAP

Koalisi Advokat Progresif Indonesia (KAPI) menyoroti sejumlah pasal dalam...
spot_img

Related Articles

Popular Categories

spot_imgspot_img