Kamis, Agustus 28, 2025
26.8 C
Semarang

Sampah Tercecer di Jalan saat Diangkut ke TPA Jatibarang Mengancam Kesehatan

“Lebih banyak menyerang saluran pencernaan, seperti misalnya diare dan thypus,”

Gerbang TPA Jatibarang, Kota Semarang (Ardian Dwi Kurnia/Serat.id)

Semerbak bau sampah samar-samar mulai tercium saat melewati pertigaan Kalipancur, Jalan Untung Suropati, Ngaliyan, Kota Semarang ke arah barat menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang. Semakin mendekati lokasi pembuangan akhir itu, aromanya terasa makin kuat hingga menyengat hidung.

Pantauan Serat.id, dari pertigaan Kalipancur hingga TPA Jatibarang pada Kamis, 29 Agustus hingga Sabtu, 31 Agustus 2024 cukup banyak sampah yang berceceran di tengah jalan. Kebanyakan adalah plastik berbagai ukuran. Selain itu, ada kantong kresek berisi makanan basi bahkan hingga selimut sempat terlihat berserakan di tengah jalan.

Sampah-sampah tercecer di tengah jalan ini bukan berasal dari warga setempat, melainkan jatuh dari truk yang hendak membawanya menuju TPA.

Tutup Bak Truk Sampah Rusak Jadi Penyebab

Hal ini terjadi lantaran sebagian truk sampah yang beroperasi mengalami kerusakan pada bagian tutup atas bak sampahnya. Jaring yang sudah disiapkan sebagai pengganti tak mampu menahan sampah sekuat tutup besi yang seharusnya melekat pada bagian atas bak tersebut.

Saat dikonfirmasi Serat.id, Kepala UPTD TPA Jatibarang Wahyu Heryawan membenarkan memang ada sebagian bak truk sampah yang mengalami kerusakan.

“Kami (UPTD TPA Jatibarang) menyadari adanya hal tersebut. Namun kami sebagai pelaksana juga kewenangannya terbatas. Ketika memang ada bak yang atapnya rusak, kami gunakan jaring untuk menutup,” kata Wahyu saat ditemui Serat.id, Agustus lalu.

Sampah terjatuh dsari truk saat diangkut ke TPA Jatibarang (Ardian Dwi Kurnia/Serat.id)

Masyarakat Jadi Lebih Waspada

Warga yang tinggal cukup dekat dengan TPA Jatibarang, Rani (30) menyatakan menjadi lebih berhati-hati saat hendak membeli makanan di sekitar tempat tinggalnya. Ia khawatir makanan yang dibelinya tidak higienis.

“Karena tinggal di lingkungan seperti ini, saya jadi lebih milih-milih soal makanan, karena kadang saya lihat ada banyak sampah di dekat penjual makanan. Salah-salah takutnya malah bisa bikin sakit perut,” tutur Rani.

Warga lain, Saputro (21), mengeluhkan sampah yang berjatuhan itu mengganggu mobilitasnya. Hampir setiap hari ia melintasi jalur yang sama dengan rute truk sampah.

“Kalau sudah malam hari, biasanya saya jadi lebih waspada pas motoran di daerah situ (TPA Jatibarang). Karena pernah sekali kejadian saya ngga sengaja nginjek kresek pas naik motor, ternyata dalemnya nasi basi. Isinya muncrat semua ke baju. Harus dicuci berkali-kali baru bau busuknya bisa benar-benar hilang,” ungkap Saputro.

Berpotensi Menyebabkan Penyakit

Kepala Puskesmas Mijen Kota Semarang, dr Julius Tjandra menjelaskan, sampah yang berjatuhan di Jalan Untung Suropati tersebut bisa berdampak bagi kesehatan warga sekitar. Ia juga menerangkan bagaimana proses sampah tersebut dapat menimbulkan penyakit.

“Sampah itu kan kotoran ya. Kalau misalnya sampahnya itu dihinggapi lalat, terus lalatnya hinggap ke makanan, makanannya terus kita makan, kan kita jadi tertular,” tutur Julius.

“Lebih banyak menyerang saluran pencernaan, seperti misalnya diare dan thypus,” sambungnya.

Terpisah, Kepala Bidang Internal Walhi Jateng Nurcolis menambahkan, terdapat potensi bahaya penyakit akibat mikroplastik dari persoalan ini. Sampah plastik yang jatuh bisa masuk ke tubuh manusia melalui serangkaian proses.

“Mikroplastik itu dari tanah bisa berpindah, misalkan kena hujan berpindah ke air, kemudian nanti dimakan ikan, ikan dimakan manusia, itu dampaknya juga kembali lagi ke manusia,” kata Nurcolis.

Nurcolis juga menyebut sampah yang jatuh juga berdampak merusak lingkungan. Ia menyoroti peristiwa ini sama seperti perilaku membuang sampah sembarangan.

“Hal ini kan sama seperti membuang sampah sembarangan. Nanti sampah-sampah seperti plastik itu bisa merusak karena lama terurai, sehingga unsur hara dalam tanah itu dapat berkurang dan memengaruhi kesuburan tanah,” tutur Nurcolis.

Aktivitas Pengangkutan Sampah

Kepala UPTD TPA Jatibarang Wahyu menyampaikan, TPA Jatibarang menerima kiriman lebih dari 1.000 ton sampah setiap hari. Ribuan ton sampah itu diangkut menggunakan ratusan unit truk.

“Kita punya sekitar 130 truk sampah. Setiap hari, jumlah yang masuk ke sini ada sekitar 400 perjalanan. Jadi satu truk itu 2-3 kali perjalanan setiap hari,” ujar Wahyu.

“Selain itu ada rekanan juga yang membuang sampahnya di sini,” tambahnya.

Terpisah, Kepala Bidang II Pengelolaan Persampahan DLH Kota Semarang, Adi Jatmiko menuturkan, terdapat dua jenis truk yang digunakan untuk mengangkut sampah ke TPA Jatibarang. Tiap jenisnya mempunyai ukuran kapasitas angkut yang berbeda.

“Kalau yang (truk) kontainer (kapasitasnya) sekitar 6 kubik, yang (truk) dump sekitar 8 kubik,” ungkapnya.

Langkah DLH Kota Semarang Atasi Sampah Jatuh

Menurut Jatmiko, menutup bak truk pengangkut sampah merupakan standar operasional prosedur (SOP) yang diterapkan pihaknya untuk mencegah sampah yang diangkut berjatuhan dalam perjalanan. Penutup yang digunakan menyesuaikan kondisi truk yang beroperasi. SOP ini juga diterapkan kepada rekanan yang memiliki kendaraan sendiri untuk membuang sampah ke TPA Jatibarang.

“Sebenarnya kami sudah mempunyai SOP bahwa truk itu tetap tertutup. Kalau kontainernya masih belum rusak kami tutup, kalau memang ada kehilangan tutup kontainer, itu kami gunakan jaring. Jadi ada SOP-nya pengangkutan dari TPS ke TPA itu tertutup sempurna,” ujar Jatmiko.

Upaya peremajaan armada juga telah dilakukan oleh DLH Kota Semarang dengan menambah 8 truk baru. Jatmiko menerangkan tersebut direalisasikan dalam jangka waktu dua tahun, yakni 4 unit pada tahun 2023 dan 4 unit pada 2024.

Selain menerapkan SOP dan menambah kendaraan baru, DLH Kota Semarang juga rutin melakukan pembersihan sampah yang jatuh. Wahyu mengungkapkan bahwa setiap pagi, TPA Jatibarang rutin melakukan sweeping sampah.

“Dari mulai SMA 7 (Kota Semarang) sampai ke TPA Jatibarang, kami rutin melakukan pembersihan jalur. Waktunya sejak habis Subuh sampai sekitar pukul 09.00,” terang Wahyu.

Selain itu, DLH Kota Semarang juga memiliki tim khusus yang bersiaga sepanjang waktu. Tim ini rutin berkeliling untuk memungut sampah di wilayah dalam kota.

“Di area kota kami juga punya tim yang selalu berkeliling untuk membersihkan sampah yang berjatuhan dengan segera,” terang Jatmiko.

Jika melihat sampah jatuh di jalan, masyarakat juga dipersilahkan membuat pengaduan kepada DLH Kota Semarang. Jatmiko menyampaikan pengaduan tersebut bisa dilakukan melalui command center milik pihaknya.

“Kalau memang masih ada kekurangan, silakan mengadu kepada kami. Nanti kami dari Dinas Lingkungan Hidup termasuk pimpinan dari truk sampah di UPT wilayah biar menegur dan membina supir truk sampah,” pungkas Jatmiko.

Penulis: Ardian Dwi Kurnia, mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Undip. 

Karya ini merupakan hasil program magang kerja sama antara AJI Kota Semarang, Serat.id, dan Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Undip Semarang

Hot this week

Jurnalis MNC Terluka Usai Meliput Aksi di Grobogan, AJI Semarang: Polda Jateng Harus Usut Tuntas Kasus Ini

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Semarang mengecam keras aksi pembacokan...

Robig Penembak Mati Gamma Resmi Dipecat

Illustrasi sidang Robig Zainudin di Mapolda Jawa Tengah pada...

Lima Mahasiswa Aksi Hari Buruh Jalani Sidang Perdana di Pengadilan Negeri Semarang

Kelima mahasiswa saat sedang menjalani sidang perdana di Pengadilan...

Puluhan Warga Pati Terluka, Sebagian Terkena Selongsong Peluru

Massa aksi saat melakukan protes kenaikan PBB sebesar 250...

Saparan di Kopeng, Tradisi Ucap Syukur Kepada Alam

Festival Budaya Kulon Kayon di dusun Sleker, Desa Kopeng,...

Topics

Jurnalis MNC Terluka Usai Meliput Aksi di Grobogan, AJI Semarang: Polda Jateng Harus Usut Tuntas Kasus Ini

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Semarang mengecam keras aksi pembacokan...

Robig Penembak Mati Gamma Resmi Dipecat

Illustrasi sidang Robig Zainudin di Mapolda Jawa Tengah pada...

Lima Mahasiswa Aksi Hari Buruh Jalani Sidang Perdana di Pengadilan Negeri Semarang

Kelima mahasiswa saat sedang menjalani sidang perdana di Pengadilan...

Puluhan Warga Pati Terluka, Sebagian Terkena Selongsong Peluru

Massa aksi saat melakukan protes kenaikan PBB sebesar 250...

Saparan di Kopeng, Tradisi Ucap Syukur Kepada Alam

Festival Budaya Kulon Kayon di dusun Sleker, Desa Kopeng,...

Robig Divonis 15 Tahun Penjara, LBH Semarang: Polri Harus Memecatnya

Suasana Sidang Robig Zainudin di Pengadilan Negeri Semarang, Jumat,...

Komunitas Sastra di Kendal Kembali Gelar KCA 2025

Beberapa komunitas sastra di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah kembali...

Ini Desakan Koalisi Advokat Progresif Indonesia Terkait RUU KUHAP

Koalisi Advokat Progresif Indonesia (KAPI) menyoroti sejumlah pasal dalam...
spot_img

Related Articles

Popular Categories

spot_imgspot_img