Pantuan seat.id menunjukkan angka positivity rate Covid-19 di Kota Semarang pada Senin, 12 Juli 2021 masih mencapai 24,4 persen. Angka itu masih di atas standar organisasi kesehatan dunia mencapai 5 persen.

Serat.id – Kasus Covid-19 di Kota Semarang disebut cenderung menurun pada hari ke -11 sejak kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat diberlakukan. Jika dibandingkan pada masa awal pelaksanaan PPKM Darurat terdapat sekitar 2.400 pasien positif Covid-19, saat ini turun menjadi 2.194 pasien, sekitar 501 pasien di antaranya masyarakat luar kota Semarang.
“Kalau seminggu dan dua minggu yang lalu mencari tempat tidur di rumah sakit susahnya luar biasa, Bed Occupancy Ratio (BOR kita mencapai 92 persen, sekarang ini BORnya telah mencapai 74 persen, jadi sudah ada penurunan, “ ujar Walikota Semarang, Hendrar Prihadi, Senin, 12 Juli 2021 siang tadi.
Walikota yang akrab disapa Hendi itu menyebut bukti lain penurunan kasus, yakni di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Wongsonegoro tak lagi antrean pasien. “Padahal, pada masa awal PPKM, terdapat penumpukan pasien di IGD mencapai 30 hingga 50 orang,” kata Hendi menambahkan.
Meski ia mengakui penurunan kasus Covid-19 tersebut tak terlalu signifikan. Sebab di beberapa IGD di Rumah Sakit lain masih ada antrean. Ia berharap pada pada pekan depan sebelum masa PPKM Darurat berakhir padaSelasa, 20 Juli 2021 sudah terdapat penurunan kasus hingga mencapai 50 hingga 70 persen.
Menurut dia selama masa PPKM Daruat berlangsung masih ada masyarakat yang tak menyadari situasi saat ini sedang darurat, dan masih mengabaikan peraturan di mana tempat usaha masih ada yang buka lebih dari jam delapan malam.
“Ini menjadi catatan kita semua di mana kedaruratan ini situasinya lagi genting lagi tak di Kota Semarang, tapi hari ini tetap semangat mengedukasi masyarakat dan bertindak tegas jika tempat usaha buka lebih dari jam delapan malam,” katanya.
Pantuan serat.id angka positivity rate Covid-19 di Kota Semarang pada Senin, 12 Juli 2021 masih mencapai 24,4 persen. Angka itu masih di atas standar organisasi kesehatan dunia mencapai 5 persen. Angka positivity rate dihitung dari jumlah kumulatif kasus positif sebesar 26.079 dibagi jumlah pemeriksaan yang dilakukan terhadap 106.702 orang lalu dikalikan 100.
Sayangnya, pantuan serat.id juga menunjukkan sejak awal pemberlakuan PPKM pada tanggal 3 Juli angka positivity rate mencapai 23 ,1 persen. Angka positivity rate ini dihitung dari jumlah kumulatif kasus positif sebesar 24.051 dibagi jumlah pemeriksaan yang dilakukan terhadap 103.970 orang lalu dikalikan 100.
Dengan kata lain, masih ada peningkatan angka positivity rate sebesar 1,3 persen. Sementara kenaikan jumlah tes hanya terjadi pada hariSelasa, 4 Juli 2021 atau hari ke-2 PPKM Darurat diberlakukan hanya sebesar 2.732 orang. Padahal sebelumnya pada 3 Juli silam, Walikota Semarang menargetkan test swab setiap 4.000 orang setiap harinya. (*)