“Namun seiring dengan masih dilakukannya vaksinasi Covid-19 maka jumlah penduduk yang memiliki kekebalan akan semakin bertambah,”
Serat.id – Hasil survei oleh Kementerian Kesehatan bersama Kementerian Dalam Negeri dan Tim Pandemi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UI menyebutkan serologi antibodi penduduk Indonesia terhadap virus SARS-CoV-2 menyebutkan 86,6 persen populasi Indonesia memiliki antibodi terhadap Covid-19.
Survey dilakukan pada November Desember 2021 itu menunjukkan 86,6 penduduk Indonesia memiliki kekebalan terhadap Covid-19 itu pada bulan tersebut. “Namun seiring dengan masih dilakukannya vaksinasi Covid-19 maka jumlah penduduk yang memiliki kekebalan akan semakin bertambah,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dikutip dari laman kemkes.go.id, Rabu, 23 Maret 2022.
Budi mengatakan hasil survei serologi akan menunjukkan berapa persen penduduk Indonesia yang sudah memiliki antibodi terhadap virus SARS-CoV- 2. ”Sero survei perlu dilakukan karena ini akan dipakai oleh pemerintah sebagai dasar dalam menentukan kebijakan yang berbasis bukti,” kata Budi menambahkan.
Sedangkan dasar dari penelitian yang dilakukan itu mengukur berapa banyak tingkat penduduk yang sudah mempunyai tingkat kekebalan terhadap SARS-CoV-2.
Salah anggota tim Pandemi FKM UI Prof. Pandu Riono menjelaskan kekebalan imunitas seseorang menjadi dasar untuk mengendalikan pandemi. Kekebalan tersebut didapat dari upaya yang sistematik melalui vaksinasi dan didapat secara alami setelah seseorang terinfeksi SARS-CoV-2.
”Sejak Desember 2021 tepat pada penelitian ini berakhir, kita tahu berapa banyak penduduk berdasarkan umur, berdasarkan jenis kelamin, berdasarkan wilayah, yang mempunyai tingkat imunitas terhadap SARS-CoV-2,” kata Pandu.
Selain mengetahui proporsi penduduk yang memiliki kekebalan imunitas terhadap SARS-CoV-2, sero survey dilakukan untuk mengetahui berapa besar kadar antibodi yang dimiliki penduduk di Indonesia.
“Kadar antibodi itu menjadi penting dalam menghadapi pandemi Covid-19 dengan berbagai varian virus. Jika kadar antibodi pada tubuh seseorang cukup tinggi maka bisa menekan risiko yang sangat buruk dari pandemi ini,” kata Pandu menambahkan.
Adapun untuk pelaksanaan sero survey dilakukan berdasarkan wilayah aglomerasi sebanyak 9 provinsi 47 kabupaten dan kota, dan wilayah non aglomerasi yang terdiri dari 25 provinsi 53 kabupaten dan kota.
Target sampel untuk wilayah aglomerasi ada 514 desa dan kelurahan dengan target sampel 10.280 penduduk. Namun yang terkumpul ada sekitar 92,8% atau 9.541 penduduk. Sedangkan di wilayah non aglomerasi ada 580 desa dan kelurahan dengan total target sampel 11.600 penduduk, sementara yang terkumpul 93,6 persen atau 10.969 penduduk. (*)
