“Agar fungsi perbankan benar-benar dirasakan oleh masyarakat,”

Serat.id – Perbankan badan usaha yang dimiliki Pemprov Jateng baik Bank Jateng dan BPR-BKK diminta benar-benar bisa hadir di tengah masyarakat. Kehadiran lembaga keuangan milik pemerintah daerah itu bisa membantu pelaku usaha kerakyatan lewat sejumlah program seperti pemberian insentif bagi para pelaku UMKM, kemudahan pinjaman dengan bunga rendah lebih digencarkan.
“Agar fungsi perbankan benar-benar dirasakan oleh masyarakat,” kata anggota Komisi C DPRD Jateng Agung Budi Margono, dikutip dari laman dprd.jatengprov.go.id, Senin 16 Mei 2022.
Menurut Agung, kehadiran perbankan itu menjadikan sendi-sendi ekonomi khususnya di Jateng menjadi hidup. “Selain itu pula percepatan digitalisasi perbankan harus benar-benar sampai pada masyarakat. Era digitalisasi sekarang ini harus mampu ditangkap perbankan supaya kemudahan transaksi menjadi sebuah keniscayaan,” kata Agung menambahkan.
Ia mencontohkan, saat mudik Lebaran 2022 ini, sejumlah provider mencatat ada kenaikan luar biasa dari traffic internet. Dengan demikian tidak menutup kemungkinan ada kenaikan internet banking baik itu terutama transfer.
Tercatat pada mudik lebaran tahun 2022, jumlah pemudik mencapai 23,5 juta masuk ke Jateng yang melakukan transaksi pada Bank Jateng. “Apakah Bank Jateng atau bank-bank BUMD lain menangkap peluang tersebut. Mudik kemarin memberi pelajaran bahwa digitalisasi perbankan harus direalisasikan,” kata Agung menjelaskan.
Direktur Bisnis Dana Jasa dan UMKM Bank Jateng, Irianto Harko Saputro mengatakan lembaganya tetap mampu menunjukkan pertumbuhan, meski masih mengalami dampak pandemi virus Covid-19. Ia menyebut penyaluran kredit tumbuh 2,78 persen menjadi Rp 52,53 triliun, dan Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) juga naik 10,80 persen menjadi Rp 65,35 Triliun.
“Total aset Bank Jateng juga meningkat 9,76 menjadi Rp 80,17 Triliun,” kata Irianto.
Sedangkan penyaluran kredit, terhadap loan to deposit ratio (LDR) meningkat dari 71,53 persen pada akhir Desember 2020 menjadi 80,38 persen. “Ini menunjukkan semakin meningkatnya fungsi intermediasi oleh Bank Jateng untuk meningkatkan perekonomian daerah melalui penyaluran kredit,” kata Irianto menambahkan.
Menurut dia, Bank Jateng aktif berperan dalam mendorong kegiatan usaha produktif sebagai bagian pemulihan ekonomi nasional, terutama bagi pelaku UMKM. Untuk penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sepanjang 2021 tersalurkan Rp 4,51 triliun.
“Sedangkan digitalisasi perbankan menjadi sebuah keharusan. Kami sependapat supaya perbankan hadir di tengah masyarakat maka harus mempermudah segala pelayanan,” katanya. (*)