Selasa, September 2, 2025
28.2 C
Semarang

Pengawasan Ikan Invasif Libatkan Pedagang Dan Komunitas

Pedagang ikan hias di Kota Semarang. Mereka dilibatkan meningkatkan pengawasan ikan invasif dan berbahaya. (Anin, Serat.id)

Serat.id-Balai Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (BKIPM) Klas II, Kota Semarang, menggandeng pedagang ikan hias untuk meningkatkan pengawasan ikan invasif  dan berbahaya. Pengawasan itu bagian dari kebijakan pemerintah yang melarang ikan invasif dilepas di alam bebas.

“Kami sudah menyosialisasikan kepada mereka sekaligus menginformasikan secara detail mengenai pelarangan ikan invasif dan berbahaya sesuai Permen KKP Nomor 14 Tahun 2014,” ujar Kepala BKIPM Klas II Kota Semarang, Gatot R Perdana, Kamis 27 Juli 2018

Para pedagang yang diajak mengawasi ikan invasif tergabung dalam Asosiasi Pedagang dan Pembudidaya Ikan Hias Semarang (APPIHIS). Tak hanya pengawasan, mereka  juga diajak mengembangkan usahanya hingga penjualan ke luar negeri.

“Selama ini  kan baru di pasaran lokal saja, maka dengan pelarangan ikan invasif bisa jadi peluang mereka untuk ekspor semakin terbuka lebar,” ujar Gatot menambahkan.

Menurut Gatot, lembaganya telah menampung aspirasi dan keluhan para pedagang ikan hias pasca pemberrlakukan larangan peredaran ikan invasif dan berbahaya tersebut.

“Ini merupakan momentum yang bagus bersama mengawasi pelepasliaran ikan invasif dan berbahaya,” ujar Gatot menjelaskan.

Tercatat saat ini masih ada masyarakat yang akan menyerahkan ikan invasif dan berbahaya di Posko BKIPM Manyaran. Penyerahan ikan invasif akan dilakukan seorang pemilik ikan hias dari, pengelola Taman Wisata Cimory Ungaran, sampai River Work.

Ikannya yang hendak diserahkan itu bisa dimusnahkan atau menjadi bahan penelitian. Tak menutup kemungkinan ada opsi lainnya untuk edukasi, namun keputusan itu menunggu penertiban izin.

Ketua APPIHIS, Danny Bayu, menyambut baik kerja sama ekspor ikan hias yang terjalin dengan BKIPM.  Ia berjanji akan memberikan penanganan khusus memantau pelepasliaran ikan invasif dan berbahaya yang biasanya dilakukan oleh para penyuka ikan hias.

“Kadang ada teman yang melepaskan ikan jenis  itu karena kurang edukasi dari pemerintah,” kata Danny.

Menurut dia, ikan invasif  seperti alogator jenis gar bisa merusak ekosistem air. Untuk mensosialsiasikan itu APPIHIS, akan mengelar acara sosialisasi kepada anggota dan komunitas pemelihara ikan hias.

“Pedagang ikan hias juga ikut serta menjaga keseimbangan ekologi lingkungan sekitarnya dengan baik,” katanya.

Tercatat anggota APPIHIS terafiliasi dengan enam komunitas ikan hias lain, mereka pemelihara ikan louhan, gold fish, ikan mas koki, beta , cupang dan penggemar aquascape. (*)

Hot this week

Pers Mahasiswa Ditangkap Saat Meliput Aksi di Mapolda Jateng, LBH Semarang: Polisi Sewenang-wenang

Sebanyak 40 demonstran yang ditangkap polisi di Semarang saat...

Polisi Kembali Tangkap Puluhan Demonstran di Semarang

Polisi kembali menangkap 50 orang massa aksi mendatangi Mapolda...

Jurnalis MNC Terluka Usai Meliput Aksi di Grobogan, AJI Semarang: Polda Jateng Harus Usut Tuntas Kasus Ini

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Semarang mengecam keras aksi pembacokan...

Robig Penembak Mati Gamma Resmi Dipecat

Illustrasi sidang Robig Zainudin di Mapolda Jawa Tengah pada...

Topics

Polisi Kembali Tangkap Puluhan Demonstran di Semarang

Polisi kembali menangkap 50 orang massa aksi mendatangi Mapolda...

Jurnalis MNC Terluka Usai Meliput Aksi di Grobogan, AJI Semarang: Polda Jateng Harus Usut Tuntas Kasus Ini

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Semarang mengecam keras aksi pembacokan...

Robig Penembak Mati Gamma Resmi Dipecat

Illustrasi sidang Robig Zainudin di Mapolda Jawa Tengah pada...

Lima Mahasiswa Aksi Hari Buruh Jalani Sidang Perdana di Pengadilan Negeri Semarang

Kelima mahasiswa saat sedang menjalani sidang perdana di Pengadilan...

Puluhan Warga Pati Terluka, Sebagian Terkena Selongsong Peluru

Massa aksi saat melakukan protes kenaikan PBB sebesar 250...

Saparan di Kopeng, Tradisi Ucap Syukur Kepada Alam

Festival Budaya Kulon Kayon di dusun Sleker, Desa Kopeng,...
spot_img

Related Articles

Popular Categories

spot_imgspot_img