Jumat, Agustus 29, 2025
26.1 C
Semarang

Warung Legendaris di Kota Semarang ini Menjadi Klaster Baru Covid-19

Ilustrasi, pixabay.com

Munculnya klaster baru di warung makanan khas itu dinilai akibat kelalaian menjalankan protokol kesehatan

Serat.id – Warung makan legendaris dengan masakan khas kepala manyung Bu Fat, menjadi klaster baru penularan Covid-19. Tercatat 18 orang terpapar Covid-19 di warung yang lokasinya di jalan Ariloka, Kelurahan Krobokan, Kecamatan Semarang Barat itu.

“Iya betul ada 18 warga kami yang terkena Covid-19 dari klaster sebuah rumah makan di wilayah kami,” ujar Lurah Krobokan Semarang Barat, Sarno, Jumat 11 September 2020.

Baca juga : Festival Kota Lama Rawan Jadi Klaster Baru Covid-19

KIP Jateng : Pemkot Harus Terbuka Soal Klaster Baru Covid-19

KIP Jateng : Pemkot Harus Terbuka Soal Klaster Baru Covid-19

Lokasi klaster baru Warung yang dimaksud oleh Sarno adalah rumah makan kepala manyung Bu Fat. Menurut Sarno saat ini kondisi ke 18 warganya yang terpapar Covid-19 dalam kondisi baik. “Satu orang memang dibawa ke RSUD KMRT Wongsonegoro, satu orang lainnya di RS William Booth dan sisanya berada rumah dinas Wali Kota Semarang,” kata Sarno menjelaskan.

Munculnya klaster baru di warung makanan khas itu dinilai akibat kelalaian menjalankan protokol kesehatan. Hal itu dibuktikan dari para konsumen yang tidak menjaga jarak saat makan, sedangkan tempat tersebut sangat ramai dipenuhi pelanggan.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Moch Abdul Hakam, menjelaskan terpaparnya 18 orang tersebut bermula dari salah satu karyawan warung Bu Fat yang sakit.

“Setelah yang bersangkutan di swab, ternyata hasilnya positif,” ujar Hakam.

Usai mengetahui hal tersebut, Dinkes Semarang menggelar tracing kepada keluarga dan karyawan lainnya.

“Kami sudah melakukan swab tes kepada 25 orang dan hasilnya memang yang positif ada 18 orang,” ujar Hakam menjelaskan.

Sedangkan para pelanggan yang saat itu datang ke warung Bu Fat diminta periksa mandiri ke Puskesmas terdekat. Hakam belum dapat memastikan penyebab tertularnya belasan orang tersebut.

Sedangkan warung itu sudah ditutup selama 3 hari, dan disemprot disinfektan.

“Hari Sabtu besok sudah boleh dibuka kembali,” katanya. (*)  

Hot this week

Jurnalis MNC Terluka Usai Meliput Aksi di Grobogan, AJI Semarang: Polda Jateng Harus Usut Tuntas Kasus Ini

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Semarang mengecam keras aksi pembacokan...

Robig Penembak Mati Gamma Resmi Dipecat

Illustrasi sidang Robig Zainudin di Mapolda Jawa Tengah pada...

Lima Mahasiswa Aksi Hari Buruh Jalani Sidang Perdana di Pengadilan Negeri Semarang

Kelima mahasiswa saat sedang menjalani sidang perdana di Pengadilan...

Puluhan Warga Pati Terluka, Sebagian Terkena Selongsong Peluru

Massa aksi saat melakukan protes kenaikan PBB sebesar 250...

Saparan di Kopeng, Tradisi Ucap Syukur Kepada Alam

Festival Budaya Kulon Kayon di dusun Sleker, Desa Kopeng,...

Topics

Jurnalis MNC Terluka Usai Meliput Aksi di Grobogan, AJI Semarang: Polda Jateng Harus Usut Tuntas Kasus Ini

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Semarang mengecam keras aksi pembacokan...

Robig Penembak Mati Gamma Resmi Dipecat

Illustrasi sidang Robig Zainudin di Mapolda Jawa Tengah pada...

Lima Mahasiswa Aksi Hari Buruh Jalani Sidang Perdana di Pengadilan Negeri Semarang

Kelima mahasiswa saat sedang menjalani sidang perdana di Pengadilan...

Puluhan Warga Pati Terluka, Sebagian Terkena Selongsong Peluru

Massa aksi saat melakukan protes kenaikan PBB sebesar 250...

Saparan di Kopeng, Tradisi Ucap Syukur Kepada Alam

Festival Budaya Kulon Kayon di dusun Sleker, Desa Kopeng,...

Robig Divonis 15 Tahun Penjara, LBH Semarang: Polri Harus Memecatnya

Suasana Sidang Robig Zainudin di Pengadilan Negeri Semarang, Jumat,...

Komunitas Sastra di Kendal Kembali Gelar KCA 2025

Beberapa komunitas sastra di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah kembali...

Ini Desakan Koalisi Advokat Progresif Indonesia Terkait RUU KUHAP

Koalisi Advokat Progresif Indonesia (KAPI) menyoroti sejumlah pasal dalam...
spot_img

Related Articles

Popular Categories

spot_imgspot_img