Lonjakan kasus Covid-19 usai lebaran diperdiksi 30 hingga 90 persen

Serat.id – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, meminta Kepala Daerah, Dinas Kesehatan, Pangdam dan Kapolda meningkatkan testing dan tracing untuk mengatasi penyebaran Covid-19. Kemenkes baru saja menemukan dua mutasi virus Covid-19 yang baru ditemukan di Jawa Timur dalam sepekan.
“Keduanya pekerja migran Indonesia yang datang dari Malaysia. Mereka membawa mutasi Afrika Selatan (B1351) dan Inggris (B117),” ujar Budi Gunadii saat konferensi pers yang digelar, Senin, 17 Mei 2021.
Baca juga : Lagi, Seorang Pemudik Ditemukan Positif Covid-19
Tiga Pemudik Di Jateng Positif Covid-19, Ribuan Keluarga Mudik Lebih Awal
Epidemolog Soroti Pengaruh Politik Gangu Penanganan Pandemi Covid-19
Berdasarkan panduan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), minimal testing yang harus dilakukan satu per seribu orang setiap pekan. Budi memperkirakan dengan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 267 juta jiwa, diperlukan angka testing sebanyak 40 ribu per hari.
“Tidak usah takut kelihatan banyak, itu lebih baik karena kita bisa mendeteksi adanya pergerakan mutasi baru,” ujar Budi menambahkan.
Menurut Budi, tracing setidaknya 15 orang yang kontak erat dengan pasien Covid-19 dalam kurun waktu 72 jam. Selain itu ia juga meminta agar kepala daerah tetap menjalankan program PPKM Mikro semaksimal mungkin. Selain itu kepala daerah dapat mengenjot program vaksinasi, dengan memprioritaskan kalangan lansia.
Dorongan itu terkait banyak lansia yang belum di vaksin di Jogja berdampak pada kenaikan tingkat fatalitas kasus. “Saat ini cakupan vaksinasi tertinggi berada pada wilayah DKI Jakarta dan Bali,” katanya.
Ia memprediksi ke depan terdapat lonjakan kasus Covid-19 sekitar 30 hingga 90 persen dampak dari pascaIdulfitri dan libur panjang. Hal itu menjadi alasan lembaganya mempersiapkan 70 ribu tempat tidur isolasi untuk pasien Covid-19, dengan keterisian baru 20 ribu tempat tidur dan 7.500 tempat tidur ICU dengan keterisian baru 2.500 tempat tidur.
“Mudah mudahan pascalebaran dan liburan panjang kenaikannya tidak akan setinggi itu, sehingga cadangan ruang tempat tidur isolasi dan ICU yang ada tidak sampai penuh,” kata Budi menegaskan. (*)