Korban mendapat pukulan di dada, punggung dan pinggangoleh guru di lapangan sekolah

Serat.id – Orang tua Andika, salah satu siswa SMPN 1 Karanganyar, Kabupaten Pekalongan, berencana melaporkan kekerasan yang dilakukan guru di sekolahnya. Kekerasan terhadap Andika itu sempat beredar di media sosial lewat tayangan video berdurasi 21 detik.
“Mendapat beberapa kali kekerasan fisik di kepala oleh seorang guru. Belakangan diketahui juga mendapat perlakuan lebih keras lagi, yakni dipukul sebanyak 10 kali di beberapa bagian tubuh,” kata ibu korban, Dumiyati, Kamis 21 Oktober 2021.
Menurut Dumiyati, kekerasan yang menimpa anaknya tersebut berawal dari sejumlah siswa yang bercanda sebelum jam pelajaran dimulai. Kemudian salah satu siswa iseng melempar kaleng lalu lari. Karena kaget korban reflek menggebrak pintu dan pada saat bersamaan terduga pelaku lewat.
“Akibat dari salah paham, korban langsung mendapat pukulan di dada, punggung dan pinggang, kemudian mendapat beberapa kali toyoran di kepala di lapangan sekolah,” kata Dumiyati menambahkan.
Dumiyati mengaku baru mengetahui peristiwa kekerasan tersebut dari grup what’sapp yang sebelumnya telah viral di media sosial. “Saya minta keadilan dari yang berwajib saja, misalkan anak saya diperlakukan seperti ini apa pantas atau tidak,” katanya.
Menurut dia, kehadiran pihak sekolah yang datang ke rumah minta telah dimaafkan. Namun ia mengatakan akan tetap memproses karena dampaknya tak hanya fisik, namun juga psikis karena Andika tak certa jika dipukul.
Guru bimbingan konseling, SMPN 1 Karanganyar, Kabupaten Pekalongan, Ari Sugiharjo mengatakan lembaganya telah menemui keluarga siswa yang menjadi korban kekerasan. “Hari ini kita ketemu keluarga korban di Polres,” kata Ari.
Ia berharap kasus itu bisa selesai karena ada mediasi dengan keluarga korban. Meski ia mengakui kekerasan yang terekam di video itu terjadi di sekolahnya. Ia berharap kasus itu segera diselesaikan di Polres. “Mudah-mudahan bisa selesai dengan baik-baik,” katanya. (*) RIZQI KURNIAWAN (Pekalongan)