Jumat, Agustus 29, 2025
26.1 C
Semarang

Survei : Mayoritas Anak dan Pemuda Indonesia Percaya Dunia Semakin Baik, Tapi….

“Perlu diketahui bahwa optimisme ini tidak berarti kaum muda naif—dalam survei, mereka pun mengungkapkan keresahan terhadap aksi-aksi perubahan iklim, sikap skeptis terhadap informasi yang diperoleh dari media sosial, dan tantangan menghadapi depresi dan rasa cemas,”

Ilustrasi, kuesioner, pixabay.com

Serat.id – Survei organisasi anak UNICEF bersama Gallup menunjukkan lebih dari 80 persen anak dan pemuda di Indonesia percaya bahwa dunia semakin baik dari generasi ke generasi. Survei bertajuk Changing Childhood itu juga menunjukkan sebagian besar dari mereka yakin bahwa layanan kesehatan, pendidikan, dan keamanan fisik sudah lebih baik bagi anak-anak pada masa ini dibandingkan pada masa kecil orang tua mereka dahulu.

“Namun, perlu diketahui bahwa optimisme ini tidak berarti kaum muda naif—dalam survei, mereka pun mengungkapkan keresahan terhadap aksi-aksi perubahan iklim, sikap skeptis terhadap informasi yang diperoleh dari media sosial, dan tantangan menghadapi depresi dan rasa cemas,” kata Pejabat Sementara Perwakilan UNICEF Robert Gass, dalam pernyataan resmi, diterima serat.id, sabtu 20 November 2021

Gass mengatakan hasil survei itu sebagai titik penting agar para pemimpin harus mendengarkan suara-suara generasi muda yang memanggil dan dengan lantang menyerukan aksi yang berani dan mendesak.

Sedangkan survei global tersebut merupkan pertama di antara survei lain yang sejenis dengan mewawancarai responden lintas generasi. “Itu untuk mengetahui pandangan mereka tentang dunia dan pengalaman sebagai seorang anak pada masa ini,” kata Gass menambahkan.

Menurut dia, responden mencakup lebih dari 21.000 orang dari dua kelompok usia (15—24 tahun dan 40 tahun ke atas) di 21 negara, termasuk di Indonesia.

Survei yang representatif secara nasional ini dilaksanakan di negara-negara di semua kawasan—Afrika, Asia, Eropa, Amerika Utara, dan Amerika Selatan—dan pada semua tingkat pendapatan.

Survei yang berlangsung selama pandemi Covid-19 pada tahun 2021 juga menemukan bahwa anak dan pemuda secara umum lebih memercayai pemerintah nasional, ilmuwan, dan media berita internasional sebagai sumber informasi yang akurat.

Pada saat yang sama, survei menunjukkan bahwa kaum muda Indonesia sadar akan beragam permasalahan yang mereka hadapi. Sedangkan sebagian besar menyatakan anak-anak pada masa ini mengalami tekanan lebih besar untuk meraih sukses dibandingkan ketika orang tua mereka beranjak dewasa. Hal itu tercantum hampir sepertiga atau 29 persen anak muda menyatakan sering merasa depresi atau memiliki minat rendah untuk melakukan apa pun.

Sedangkan hampir dua pertiga atau 63 persen anak muda menyatakan sangat khawatir akan pendataan informasi pribadi saat mereka menggunakan internet.

“Lebih dari separuh atau 59 persen percaya bahwa tindakan anak menemui seseorang setelah perkenalan di dunia maya adalah tindakan berisiko,” kata Gass menjelaskan.

Dibandingkan dengan kaum muda di negara-negara lain, anak muda di Indonesia lebih rendah kemungkinannya dalam memandang dirinya sebagai penduduk dunia. Dari pemuda berusia 15—24 tahun di Indonesia yang mengikuti survei, hanya 18 persen yang mengidentifikasi diri sebagai bagian dari dunia dibandingkan 39 persen anak muda lain secara global.

Survei juga menemukan bahwa anak muda di Indonesia menginginkan kemajuan yang lebih pesat dalam penanggulangan diskriminasi, kerja sama internasional yang lebih luas, dan agar para pemangku keputusan bersedia mendengar suara mereka.

“Itu dibuktikan mayoritas atau 80 persen anak muda usia 15-24 tahun percaya, para pemimpin politik amat perlu mendengar suara anak,” katanya. (*)

Hot this week

Jurnalis MNC Terluka Usai Meliput Aksi di Grobogan, AJI Semarang: Polda Jateng Harus Usut Tuntas Kasus Ini

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Semarang mengecam keras aksi pembacokan...

Robig Penembak Mati Gamma Resmi Dipecat

Illustrasi sidang Robig Zainudin di Mapolda Jawa Tengah pada...

Lima Mahasiswa Aksi Hari Buruh Jalani Sidang Perdana di Pengadilan Negeri Semarang

Kelima mahasiswa saat sedang menjalani sidang perdana di Pengadilan...

Puluhan Warga Pati Terluka, Sebagian Terkena Selongsong Peluru

Massa aksi saat melakukan protes kenaikan PBB sebesar 250...

Saparan di Kopeng, Tradisi Ucap Syukur Kepada Alam

Festival Budaya Kulon Kayon di dusun Sleker, Desa Kopeng,...

Topics

Jurnalis MNC Terluka Usai Meliput Aksi di Grobogan, AJI Semarang: Polda Jateng Harus Usut Tuntas Kasus Ini

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Semarang mengecam keras aksi pembacokan...

Robig Penembak Mati Gamma Resmi Dipecat

Illustrasi sidang Robig Zainudin di Mapolda Jawa Tengah pada...

Lima Mahasiswa Aksi Hari Buruh Jalani Sidang Perdana di Pengadilan Negeri Semarang

Kelima mahasiswa saat sedang menjalani sidang perdana di Pengadilan...

Puluhan Warga Pati Terluka, Sebagian Terkena Selongsong Peluru

Massa aksi saat melakukan protes kenaikan PBB sebesar 250...

Saparan di Kopeng, Tradisi Ucap Syukur Kepada Alam

Festival Budaya Kulon Kayon di dusun Sleker, Desa Kopeng,...

Robig Divonis 15 Tahun Penjara, LBH Semarang: Polri Harus Memecatnya

Suasana Sidang Robig Zainudin di Pengadilan Negeri Semarang, Jumat,...

Komunitas Sastra di Kendal Kembali Gelar KCA 2025

Beberapa komunitas sastra di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah kembali...

Ini Desakan Koalisi Advokat Progresif Indonesia Terkait RUU KUHAP

Koalisi Advokat Progresif Indonesia (KAPI) menyoroti sejumlah pasal dalam...
spot_img

Related Articles

Popular Categories

spot_imgspot_img