Serat.id– Persatuan Waria Semarang (Perwaris) berbagi donasi dan santunan kepada Yayasan Panti Asuhan Kiai Ageng Fatah di jl. Plamongan Sari RT 02 RW 12, Pedurungan, Semarang, 13 Mei 2019.
Ketua Perwaris, Silvi Mutiari mengatakan tujuan kegiatan tersebut untuk menyosialisasikan bahwa komunitas waria masih bisa berbaur dengan masyarakat, khususnya dengan Panti Asuhan.
Perwaris mengajak anak-anak panti asuhan bernyanyi bersama, dan bermain. Juga memberikan santunan berupa sembako dan uang tunai.
Selain santunan kepada anak-anak di Panti Asuhan, di bulan Ramadan 1440 H, Perwaris juga mengadakan bagi-bagi takjil gratis di jalan protokol di Kota Semarang. Kegiatan bagi takjil sudah berjalan 2 kali. Mereka juga membagikan makanan gratis saat sahur.
“Walaupun kami sering didiskriminasi oleh masyarakat, namun kita balas dengan kebaikan, dan menunjukkan bahwa seorang waria bisa berhubungan baik dengan masyarakat,” tegas Silvi.
Baca Juga: Jalan Baru Profesi Transperempuan
Silvi mengungkapkan, masih banyak anggotanya yang mendapatkan kekerasan verbal, perundungan dan diskriminasi. Ia mencontohkan temannya yang mendapatkan perlakuan diskriminatif saat di pusat layanan kesehatan di Kota Semarang.
Saat itu temannya mendaftar di pelayanan kesehatan dengan nama wanita, dan sudah minta ke petugas bahwa nanti saat dipanggil, minta dipanggil dengan nama wanita, namun petugasnya malah memanggil nama aslinya.
“Dengan dipanggil nama aslinya, teman saya jadi gak suka, karena sudah nyaman dengan nama wanitanya,” terang Silvi. (*)
