Beranda Kilas ILO Sebut Lebih dari 4 Miliar Orang Belum Mendapatkan Perlindungan Sosial

ILO Sebut Lebih dari 4 Miliar Orang Belum Mendapatkan Perlindungan Sosial

0
Ilustrasi, Pixabay.com

Serat.id – Organisasi Perburuhan Internasional – ILO menyebut lebih dari 4 miliar orang di seluruh dunia masih tidak terlindungi. Laporan itu menemukan respons pandemi Covid-19 tidak merata dan tidak memadai.

“Namun memperdalam kesenjangan antara negara-negara dengan tingkat pendapatan tinggi dan rendah, serta gagal memberikan perlindungan sosial yang sangat dibutuhkan dan layak diterima oleh semua orang,” kata Direktur Jenderal ILO, Guy Ryder, dalam pernyataan resmi yang diterima serat.id, Kamis 2 September 2021.

Perlindungan sosial mencakup akses terhadap perawatan kesehatan dan jaminan pendapatan, terutama yang berkaitan dengan hari tua, pengangguran, sakit, disabilitas, kecelakaan kerja, maternitas, atau hilangnya pencari nafkah utama, serta perlindungan untuk keluarga dengan anak-anak.

“Negara-negara sedang berada di persimpangan jalan,” kata Ryder menambahkan.

Menurut Ryder momen penting untuk memanfaatkan respons pandemi sekaligus membangun generasi baru sistem perlindungan sosial berbasis hak. Hal itu dapat melindungi orang dari krisis di masa depan dan memberi pekerja serta bisnis jaminan untuk mengatasi berbagai transisi di masa mendatang dengan keyakinan dan harapan.

Publik juga diharapkan harus menyadari bahwa perlindungan sosial yang efektif dan komprehensif tidak hanya penting untuk keadilan sosial dan pekerjaan yang layak, namun juga untuk
menciptakan masa depan yang berkelanjutan dan tangguh.

Laporan Perlindungan Sosial Dunia 2020 hingga 2022 memberikan gambaran global tentang perkembangan terkini dalam sistem perlindungan sosial, termasuk landasan perlindungan sosial dan mencakup dampak pandemi Covid-19.

“Laporan tersebut mengidentifikasi kesenjangan perlindungan dan menetapkan rekomendasi kebijakan utama, termasuk dalam kaitannya dengan target Agenda 2030 untuk Pembangunan
Berkelanjutan,” kata Ryder menjelaskan.

Saat ini, hanya 47 persen dari populasi global yang secara efektif tercakup oleh setidaknya satu manfaat perlindungan sosial, sementara 4,1 miliar orang (53 persen) belum memperoleh jaminan pendapatan sama sekali dari sistem perlindungan sosial nasional mereka.

Terdapat ketimpangan regional yang signifikan dalam perlindungan sosial. Eropa dan Asia Tengah memiliki tingkat cakupan tertinggi dengan 84 persen orang dicakup oleh setidaknya satu manfaat. Negara-negara di Kawasan Amerika juga masih berada di atas rata-rata global dengan 64,3 persen. Cakupan di Asia dan Pasifik (44 persen), Negara￾negara Arab (40 persen) dan Afrika (17,4 persen) menandai kesenjangan cakupan perlindungan sosial.

Sedangkan di seluruh dunia, sebagian besar anak-anak masih belum dicakup oleh perlindungan sosial yang efektif – hanya satu dari empat anak (26,4 persen) yang menerima manfaat perlindungan sosial. Hanya 45 persen perempuan dengan bayi baru lahir di seluruh dunia yang menerima tunjangan kehamilan tunai. Hanya satu dari tiga penyandang disabilitas berat (33,5 persen) di seluruh dunia yang menerima tunjangan disabilitas.

Cakupan tunjangan kehilangan pekerjaan bahkan lebih rendah; hanya 18,6 persen dari pekerja yang kehilangan pekerjaan di seluruh dunia yang tercakup secara efektif. Kendati 77,5 persen orang di atas usia pensiun menerima beberapa bentuk tunjangan pensiun hari tua, kesenjangan besar tetap terjadi di seluruh kawasan, antara daerah pedesaan dan perkotaan, dan di antara perempuan dan laki-laki. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here