Beranda Analisa Perlunya Keteladanan Dalam Pendidikan Nasional

Perlunya Keteladanan Dalam Pendidikan Nasional

0

Mustofa, *

Keteladanan menurut kamus besar Indonesia adalah dapat ditiru atau di contoh. Teori keteladanan dalam pendidikan merupakan proses mengubah tingkah laku anak didik agar menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri dan sebagai anggota masyarakat dalam lingkungan dan sekitar dimana individu berada.

Menurut Abdul Majid dalam sudut pandang pendidikan, uswah al hasanah adalah keteladanan yang baik, karena dengan adanya  keteladanan yang baik itu akan menimbulkan hasrat bagi orang lain untuk meniru atau untuk mengikutinya. Yang jadi pertanyaan kemudian bagaimana keteladanan dalam dunia pendidikan ?

Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) sejak sekitar tahun 2000 terus mengalami kemerosotan bahkan semakin tambah tahun semakin tambah pula bilangan urutan kualitas SDM kita bahkan menurut data UNDP indeks Pembangunan Manusia (IPM)  peringkat SDM Indonesia pada tahun 2003 menempati urutan ke 112 dari 175 responden. Ini jauh dari Malaysia yang menduduki peringkat ke 61, padahal sekitar tahun 1970an Malaysia pernah mengimpor tenaga pendidik dari Indonesia, namun kini sebaliknya banyak putra-putri Indonesia yang menuntut ilmu ke Malaysia.

(kompasiana. Com. 5/04/13)

Model pendidikan yang ada masih sebagai prioritas sehingga muncul rumor bila nilai Matematika atau IPA tidak mendapatkan nilai bagus maka siswa dikatakan bodoh atau kurang diperhitungkan dalam melalui sekolah lanjutan, sementara aspek sikap afektif dan nilai-nilai yang mencerminkan sikap perilaku kurang begitu diperhitungkan, sehingga terjadi pergeseran nilai dan moral dalam kehidupan baik yang menyangkut pribadinya maupun orang lain.

Kurangnya sosok atau figur yang sebenar-benarnya jadi rujukan pelajar, anak muda menjadi permasalahan yang serius bagi kelangsungan generasi pelajar dan anak muda sebagai generasi penerus bangsa.

Di undangnya kurikulum 2013 menjadi angin segar bagi perkembangan pendidikan Indonesia yang digagas Prof Muhammad Nuh Menteri pendidikan Nasional di era SBY. Dalam kurikulum 2013 memuat beberapa aspek yaitu aspek Sikap, Aspek Pengetahuan dan aspek Ketrampilan.

Pada kurikulum 2013 prosentasenya lebih banyak aspek Sikap yang menekankan nilai-nilai sikap pribadi siswa yaitu pada nilai karakter untuk membentuk kepribadian yang mumpuni pada sikap, religius yang sesuai dengan sila Pertama Yaitu Ketuhanan yang Maha esa. Tetapi tidak mengesampingkan aspek pengetahuan dan ketrampilan sebagai tolak ukur penilaian guna evaluasi pemetaan kemampuan siswa dalam menyerap ilmu yang disampaikan oleh guru.

Guru dalam dunia pendidikan harus selalu sebagai icon atau role model perilaku bagi peserta didik di lingkungan sekolah.

Karena apapun guru sebagai tauladan bagi semua peserta didik dalam lingkungan sekolah, karena barometer keberhasilan peserta didik pasti guru yang menjadi pijakan masyarakat dalam keberhasilannya di dalam berkehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Sudah saatnya komponen pendidikan yang lain untuk selalu berbuat baik bagi semuanya demi terciptanya pendidikan berkarakter menuju indonesia unggul dan berkemajuan. (*)

*Guru SMP Muhammadiyah 02 Comal.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here