Beranda Kilas Dana Bantuan Sekolah Menengah di Jateng Mencapai Rp700 Miliar

Dana Bantuan Sekolah Menengah di Jateng Mencapai Rp700 Miliar

0

Siswa kurang mampu dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang menengah

Ilustrasi, pixabay.com

Serat.id – Nilai bantuan pendidikan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk  sekolah menengah mencapai ratusan miliar rupiah. Tercatat pada tahun 2022, SMK/SMA/SLB negeri digelontorkan anggaran Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) pendidikan sebesar Rp769.714.070.000.

“Anggaran tersebut untuk menggratiskan biaya sekolah,” kata Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Suyanta dikutip dari laman jatengprov.go.id, Jum’at 11 Maret 2022.

Menurut Suyanta, kebijakan penggratisan biaya sekolah ini berasal dari Gubernur bertujuan memperluas akses pendidikan. Sehingga siswa kurang mampu dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang menengah. Meskipun sekolah gratis, tetapi mutu pendidikan tetap diperhatikan.

“Salah satunya, dengan cara menggratiskan sekolah bagi SMA/SMK/SLB negeri. Kebijakan implementasinya adalah adanya BOP. Dari BOP itu SMA/SMK/SLB negeri gratis. Dengan demikian diharapkan dari sana, banyak siswa-siswa melanjutkan ke jenjang SMA/SMK/SLB,” kata Suyanta,  menjelaskan.

Secara rinci ia menjelaskan BOP SMK Jateng kampus Semarang mendapat Rp8.561.950.000 dengan jumlah siswa 720 siswa, SMK Jateng kampus Pati Rp4.175.788.000 dengan jumlah siswa 288 orang, SMK Jateng kampus Purbalingga Rp5.921.585.000 dengan jumlah siswa 576 siswa. Sementara, SMK semi boarding Rp6.556.500.000.

Total siswa SMA negeri di Jateng mencapai 303.806 orang dengan jumlah sekolah 360 unit, SMK negeri terdapat 261.165 anak dengan jumlah sekolah 238 unit, dan SLB negeri sebanyak 8.684 siswa dari 69 unit sekolah.

Pemprov  Jateng juga telah membuat beberapa SMK boarding atau disebut SMKN Jateng, yaitu di Semarang, Purbalingga dan Pati. Perekrutan siswa sekolah itu dilakukan secara khusus, dan diperuntukkan seluruh masyarakat Jateng yang miskin dan lolos seleksi.

“Jumlahnya makin tahun makin banyak (siswanya). Dengan demikian di sana penganggarannya khusus, karena ada anggaran untuk makan, seragam, sepatu, dan kebutuhan sekolah lain dipenuhi Pemprov Jateng,”kata Suyanta menambahkan.

Selain SMK boarding, Pemprov Jateng telah mendirikan sepuluh SMK semi boarding. Harapannya, dengan Pemprov Jateng memperkuat SMK, maka akan mengurangi pengangguran. Sehingga muaranya, kalau pengangguran berkurang, diharapkan kemiskinan juga akan berkurang.

Tidak hanya itu, Pemprov Jateng juga telah membuat kebijakan mendirikan beberapa sekolah, yaitu SMAN Tawangmangu dan SMK Pagentang. Diharapkan sekolah tersebut tahun ini bisa mulai menerima pendaftaran siswa. Selain itu menyusul rencana pembangunan SMKN Lumbir Banyumas.

“Kami sudah mendapatkan tanahnya yang hibah dari Pemkab Banyumas,” katanya. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here